Kamis, 19 Agustus 2010

Antara Rindu dan Benci


Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Sobat... mungkin benar, bagi orang2 yg bekerja di negara lain, di laut lepas, barangkali sepucuk surat dr istri / suara cadel anaknya di telepon sudah cukup untuk memberinya tenaga selama be2rapa hari. Bagi sepasang kekasih kartu pos, SMS dapat menyampaiakan sejuta kerinduan. bahkan bagi seorang prajurit, foto orang yang tercinta adalah senjata terakhirnya.

Penantian adalah awal mula dr kerinduan, dan tiada penantian tanpa harapan. Kita berharap suatu hari akan dipertemukan kembali kepada mereka yg kita rindukan & jauh di lubuk hati, kita yakin bahwa hari itu akan datang. runtuhnya harapan adalah runtuhnya kerinduan. betapa beratnya penderitaan orang yg me2ndam rindu namun menemukan ke2cewaan belaka.

Di luar sana ada di antara kita, seorang istri menanti-nanti kepulangan suaminya setelah be2rapa tahun tak ketemu. Tapi suaminya tidak hendak menanti terlalu lama. Di tanah seberang, dia menjalin cinta dengan perempuan lain. Dia masih mencintai istrinya, namun tidak berhasil menahan diri. Dia pun takluk dengan pertempuran melawan dirinya sendiri.

Apakah hal yang lebih menyakitkan dari pada penghianatan..??? setiap malam kita merindukan kehadiran mereka, tapi kita tidak pernah tau pasti apa yang di sembunyikan di balik tengkorak dan topeng mereka. Kita mungkin bisa menembus batas atmosfer tapi tidak pernah berhasil menembus alam benaknya. Kita mencintai mereka, tapi tidak pernah benar2 mengerti. Apa yang menyebabkan itu semua..?

Kita tidak selalu ada bersama mereka, kita tidak selalu ada dalam benak mereka. Kita merindukan mereka sepenuh jiwa, tapi barangkali kita pernah masuk ke dalam rongga dada mereka. Kini, mereka meninggalkan kita.

Barangkali mereka tidak pernah berpikir untuk menyakiti kita. Mungkin pengkhianatan tidak pernah termasuk dalam rencana2nya. Hanya saja mereka bukan kita. Merekatidak berpikir seperti kita. Mereka tidak menghargai cinta seperti kita.

Tidak ada yang bisa membuat luka menganga sehebat orang2 yg paling kita cintai. barangkali itulah ironi terbesar dalam hidup manusia. Waktu membuat manusia berubah, mereka tidak lagi sama, sementara kita terkurung dalam sebuah lemari di mana waktu membeku dan kita didera oleh siksaan terkejam, yaitu kerinduan dan pengkhianatan.

Betapa kejamnya kenyataan yang memberitahukan kita bahwa mereka tidak pernah membuka lembaran2 surat yang kita kirim. Mereka juga merasakan rindu, tapi menyerah pada godaan. mereka merasa bersalah dan hal itu membuat mereka semakin tidak ingin membuka surat2 kita. Kita hanya ingin mereka membaca surat2 itu, membaca baris demi baris kerinduan yang kita kirim. kita ingin memaafkan apa pun kesalahan mereka, kalau saja mereka mau membalas kerinduan itu dulu.

dan di saat semuanya telah terlambat, kita tidak lagi merasakan kerinduan pada mereka. Mereka adalah wajah2 asing yang tidak lagi kita kenal. Jiwa2 yang tidak punya keinginan untuk kembali kepada kita. Merak tidak merasakan kerinduan itu. Kita pun telah mati rasa.

Semoga kita tidak termasuk dlaam kondisi seperti itu, jaga cinta dan hati kita. berusahalah untuk selalu setia, menjaga, dan bertanggung jawab atas rasa yang telah kita ciptakan dan bina.
Semoga kita selalu dalam satu ketetapan cinta.



Wassalamu'alaikum Wr.Wb.


Ridt.

SeBuaH uLaSan HidUp



Ramdhan 1431 H


Untuk semua Sahabat... Rid & Ta ngucapin..
Marhaban Yaa Ramadhan
selamat menunaikan ibadah puasa...