Rabu, 10 November 2010

Secuil Kisah Pertunangan

Setelah sekian lama Alya menunggu diteras rumah dengan perasaan was-was, cemas, kawatir dan tak sabar, akhirnya dia datang juga. Ada di antara rombongan mobil paling depan dengan mengendarai motor metik warna hitam. " alhamdulillah...akhirnya datang juga" beberapa kata yang sempat terucap dari bibir Alya, sambil berlari dia bergegas masuk ke dalam rumah, masuk kamar dan berbenah diri, diamati wajahnya dalam kaca takut kalau ada yang belepotan habis makan kue coklat oleh-oleh dari tante mirah.

Tidak lama kemudian Alya keluar dari kamar segera bergabung menyambut keluarga Rifa'i. "assalamualaikum mas...?!" salam Alya kepada Rifa'i sambil menjabat tangannya, "wa'alaikumsalam..." jawab Rifai singkat sambil tersenyum.
Pertemuan kali ini sangat mengesankan untuk Alya, yaaa...pertemuan... pertemuan antara keluarga Alya dan keluarga dari Rifa'i, karena hari ini adalah pertunangan mereka. Hari yang telah di nanti-nanti Alya setelah 6bulan yang lalu sempat tertunda karena suatu alasan.

Kedua keluarga sedah berkumpul di ruang tamu, suasana begitu hangat dan akrab, semua tampak bahagia terutama kedua pasangan Alya dan Rifa'i. Dengan wajah malu-malu kucing dengan sesekali saling pandang mereka terkesan seperti dua sejoli yang baru kenal. Apalagi duduk mereka berjauhan.
Setelah melepas lelah, acara intipun dimulai. Seperti biasa sebagai orang yang di tuakan di keluarga Alya Pakde Arman membuka pembicaraan, menanyakan maksud dan tujuan dari keluarga Rifa'i. Suasanapun seketika berubah serius, ada perasaan tegang di hati Alya begitu juga dengan Rifa'i yang sesekali menyempatkan diri untuk saling sms. Dan BLA...BLA...BLA...Next...Next..Next...!!! akhirnya titik temupun di tentukan dan Alya akhirnya resmi diminta oleh orang tua Rifa'i untuk jadi menantu, meski status keduanya belum SAH. Raut bahagia menyertai keluarga mereka, suasanapun kembali mencair, perasaan haru dan lega seolah jadi teman mereka. Setelah Do'a di lantunkan, acara tukar cincinpun dimulai. "mas awas cincinnya jatuh.." kata Alya lirih, "tenang dik udah lihai.."jawab Rifa'i sambil sedikit menggoda. Semuanyapun mendengar dan tertawa.

Suara HP pun kembali terdengar, lagi-lagi dari Alya pada Rifa'i...

"KAMU & AKU
kamu, dengan rona gelisah bertabur bahagia
merangkai kata demi kata dalam diammu
Aku, tertunduk malu bercampur haru
menahan detak jantung yang tak berirama
pertunangan kita di suatu senja
adalah awal dari sebuah cerita
yang kelak kan terukir pada cincin cinta kita
Tuhan... jaga hati ku dan hatinya agar selalu seirin... amin"


Rifa'i pun tersenyum bahagia membacanya...