Ternyata dia benar2 sosok pria humoris, yang tak pernah kehabisan ide bercanda/pun iseng. Tidak hanya saat bersama aku/pun teman2nya tapi juga saat dengan keluarga, ponakan2.
Menikmati setiap kecerewetannya yang mengalahkanku. Menikmati lelucon garink-nya walaupun dg no-expression pada wajahQ. Tapi dia cukup mengenal ku bahwa aku semakin menikmati celotehnya. Apalagi selalu diselingi muka genitnya yang cengar-cengir bahkan dengan sesekali berjoged. Hehehe... :-)
Tidak jarang cape dan sakit kepala selepas kerja akan sirna manakala melihat ekspresi wajah atau tingkah laku suamiku yang sengaja dibuat lucu, kemudian akan diteruskan dengan guyonannya sampai aku tertawa.
Suamiku yg humoris & aku yang kaku
cenderung dingin. Dua sifat yang sangat berlawanan. :)
Ya, Bukan perkara mudah untuk hidup ber-2 dengan perbedaan karakter
suami yang sangat berlawanan. Tanggung jawab & pantang menyerah itulah yg
membuat aku selalu kembali padanya. Tak pernah menyerah untuk terus memahami ku. Aku pun
mulai belajar mengatur kata-kataku yang seringkali ketus & dingin. Aku tak
akan pernah bisa mengubah karakter suami, begitu juga dengan suamiku. Hanya butuh
kesabaran untuk tidak berhenti belajar memahami dan kompromi yang membuat perbedaan
itu menjadi indah.
Borobudur Temple 2010th. |
Abang dengan si Kembar Dani Dati |