Kamis, 11 November 2010

POST POWER SYNDROME

Kata yang menarik untuk di ulas lebih dalam karena dari segi psikologis harus dipahami. Post Power Syndrome adalah sebuah penyakit dalam organisasi khususnya kepemimpinan yang biasanya menyerang atau menghinggapi para pemimpin atau ketua. Post Power Syndrome dapat diartikan sebagai kondisi dimana seorang pemimpin yang sudah demisioner namun tetap memiliki keinginan untuk memberikan saran, atau mengatur dsbnya. Bukan penyakit menular hanya saja kadang terkesan tidak disenangi oleh para pengurus baru, seolah-olah mau mendikte apa-apa yang harus dilakukan.

Wabah ini biasanya menyerang para purna ketua yang mempunyai sifat atau karakter idealis dan akan sangat berbeda pada purna pemimpin yang pragmatis. Pemimpin yang mempunyai karakter idealis cenderung memiliki kepedulian secara psikologis karena rasa memiliki dan rasa bertanggung jawab untuk menjadikan organisasi menjadi lebih baik. Sedangkan pemimpin yang pragmatis akan berperilaku sesuai dengan keinginan saja atau hanya memikirkan kepantingan dan visinya sendiri dan lebih banyak mengesampingkan visi atau karakter organisasinya. setelah purna ketua maka dia akan meninggalkan begitu saja organisasi ini tanpa memberikan kontribusi maksimal.


Perilaku Post Power Syndrome tidak dapat dikategorikan negatif jika memang iya tentunya pengurus baru lebih tahu apa yang harus dilakukan. Itulah sebabnya purna ketua harus dijadikan sebagai penasehat atau Dewan Kehormatan atau mungkin lebih arifnya Dewan Pertimbangan. bukan untuk memperoleh jabatan agar lebih menekankan idealisnya hanya saja perlu diapresiasi semua karya dan usaha yang telah dilakukannya. Dewan Kehormatan berfungsi sebagai harmonisasi antara tugas dan kebijakan yang akan dilakukan organisasi sehingga bisa tercapai kondisi yang baik dalam organisasi. Jadi, apakah penyakit ini baik atau tidak untuk organisasi, anda sendiri yang bisa menjawabnya. Betul tidak..??!! ^_^

"BADEN POWELL" Sang Pramuka Kita


Sejarah kepanduan telah berlangsung lebih dari satu abad, dimulai pada peralihan abad ke 19-20. Pelopornya tidak lain adalah LORD BADEN POWELL Bapak Pandu sedunia. Kecintaannya terhadap aktivitas luar ruang terbentuk sejak kecil. Dilahirkan di Paddington, London tanggal 22 Februari 1857, ROBERT BADEN POWELL merupakan anak ke lima dari tujuh bersaudara (sepuluh bila tiga orang saudaranya yang meninggal ketika bayi dihitung). Anak Profesor Savilian yang mengajar geometri di Oxford. Ayahnya, pendeta Harry Baden Powell, meninggal ketika dia berusia 3 Tahun, dan beliau di besarkan oleh ibunya Henrietta Grace, seorang wanita yang berketetapan bahwa anak-anaknya harus berhasil. Badn Powell berkata tentang ibunya pada 1933 "Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya".

Masa kecilnya dihabiskan dengan banyak bermain di hutan kecil disamping sekolahnya. Beliau Powell di kenal sebagai anak yang serba bisa. selain ketrampilannya pada aktivitas outdoor, Powell juga piawai dalam hal melukis, melawak, menyanyi dan menjadi aktor drama. Tetapi Powell memang pada dasarnya jauh lebih suka aktivitas outdoor ketimbang belajar dalam kelas. Selepas menghadiri Rose Hill School, Tunbridge Wells, Baden Powell dianugerahi beasiswa untuk sekolah umum Charterhouse. Tetapi Ia pun akhirnya gagal masuk perguruan tinggi bergengsi Universitas Oxford, dan sebaliknya berhasil cemerlang masuk dalam jajaran militer.


Kariernya dalam dunia militer melejit pesat, ia melanglang buana ke banyak Negeri dan mengasah keterampilan mengintai dan mencari jalan. Pada Tahun 1876 Baden Powell bergabung dengan 13th Hussars di India, pada Tahun 1895 dia bertugas dengan dinas khusus di Afrika dan pulang ke India tahun 1897 untuk memimpin 5th Dragoon guards.

Baden Powell berlatih dan mengasah kemahiran kepanduannya dengan suku Zulu pada awal 1880-an di jajahan Natal Afrika Selatan dimana resimennya ditempatkan dan ia diberi penghargaan karena sering bertugas dengan menyamar sebagai pengumpul rama-rama, memasukkan rancangan instalasi militer ke dalam lukisan-lukisan sayap kupu-kupunya.
Baden Powell kemudian ditempatkan di dinas rahasia selama 3 tahun di daerah Mediterania yang berbasis di Malta. Dia kemudian memimpin gerakan ketentaraannya yang berhasil di Ashanti, Afrika, dan pada usia 40 di promosikan untuk memimpi 5th Dragoon Guards pada tahun 1897. Pengetahuannya di bidang tersebut dituangkan dalam beberapa buku terlaris seperti Reconaissance and Scouting; Aids to Scouting (ringkasan ceramah yang dia berikan mengenai peninjauan ketentaraan, untuk membantu melatih perekrutan tentara baru. Menggunakan buku ini dan kaidah lain, ia melatih mereka untuk berpikir sendiri, menggunakan daya usaha sendiri, dan untuk bertahan hidup dalam hutan.

Boden Powell kembali ke Afrika selatan sebelum Perang Boer dan terlibat dalam beberapa tindakan melawan Zulu. Dinaikan pangkatnya pada masa perang Boer menjadi kolonel termuda dalam dinas ketentaraan Britania, dia bertanggung jawab untuk organisasi pasukan perintis yang membantu tentara biasa. Ketika merencanakan hal ini dia terperangkap dalam pengepungan Mafeking dan dikelilingi oleh tentara Boer yang melebihi 8.000 orang. walaupun berjumlah lebih kecil garnisun itu berhasil bertahan dalam pengepungan selama 217 hari. Sebagian besar keberhasilan itu dikatakan sebagai hasil beberapa muslimat yang dilaksnakan atas perintah Boden Powell sebagai komandan Garnisun. ranjau-ranjau palsu ditanam dan tentaranya diperintah untuk menghindari pagar kawat olok-olok (tidak ada) saat bergerak antara parit kubu.

Baden Powell melaksanakan kebanyakan kerja peninjauan secara pribadi dan membina pasukan kanak-kanak asli untuk berjaga dan membawa pesan-pesan, kadang menembus pertahanan lawan. banyak dari mereka yang kehilangan nyawanya dalam melaksanakan tugas. Baden Powell amat kagum dengan keberanian mereka dan kesungguhan mereka yang ditunjukkan ketika melaksanakan tugas. Pengepungan itu di bubarkan oleh pembebasan Mafeking pada 16 Mei 1900. Kemudian beliau naik pangkat sebagai Mayor Jenderal, Baden Powell menjadi pahlawan nasional.

Buku beliau yang lain diantaranya adalah Boy Scouts; a Suggestion; Boy Scout Scheme; Scouting for Boy; dan Girl Guiding. Di samping itu ia juga menciptakan metode inovatif pelatihan prajurit yangkurang pengalaman lapangan. Peserta yang lulus dari pelatihan ini memperoleh lencana Fleur-de-Lys yang simbolnya digunakan sebagai lambang organisasi pandu di kemudian hari. Selain itu, keberhasilan militernya yang paling menonjol adalah mempertahankan kota Mafeking dari serangan militer kaum Boer yang berkekuatan tiga kali lipat dalam perang Boer di Afrika Selatan.


Saat mempertahankan kota Mafeking inilah, Powell semakin memperhatikan kehidupan para anak dan remaja. Mereka tampak bosan bila mengurung diri di dalam rumah. Powell merancang aktivitas outdoor bagi para anak dan remaja, ini melibatkan mereka sebagai penolong dalam beberapa aktivitas militer. Perhatian terhadap kehidupan anak dan remaja terus dibawanya ketika ia kembali ke Inggris.

Tanpa ada kegiatan yang positif, generasi muda Inggris semakin kacau hidupnya, impian Powell adalah agar para anak dan remaja bisa menyalurkan energi mereka ke dalam kegiatan outdoor yang positif sehingga mereka tidak salah arah.

Setelah mengurusi pasukan polosi Afrika Selatan Baden Powell kembali ke Inggris untuk bergegas sebagai Inspektur Jendral pasukan berkuda pada tahun 1903.
Setelah kembalinya Baden Powell beliau mendapati buku panduan ketentaraannya "Aids to Scouting" telah menjadi buku terlaris, dan telah digunakan oleh para guru dan organisasi pemuda.

Kembali dari pertemuan dengan pendiri Boys' Brigade, Sir William Alexander Smith, Baden Powell memutuskan untuk menulis kembali Aids to Scouting agar sesuai dengan pembaca remaja, dan pada tahun 1907 membuat satu perkemahan di pulau Brownsea bersama dengan 22 anak lelaki yang berlatar belakang berbeda, untuk menguji sebagian idenya. Buku "Scouting for Boys" kemudian diterbitkan pada tahun 1908 dalam 6 jilid. Anak-anak remaja membentuk "Scout Troops" secara spontan dan gerakan Pramuka berdiri tanpa sengaja, pada mulanya pada tingkat Nasional, dan kemudian pada tingkat Internasional. Gerakan Pramuka berkembang seiring dengan Boys'Brigade". Pada suatu pertemuan untuk semua Pramuka diadakan di Crystal Palace di London pada 1908, dimana Baden Powell menemukan gerakan Pandu Puteri yang pertama. Pandu Puteri kemudian didirikan pada tahun 1910 dibawah pengawasan saudara perempuan Baden Powell yaitu Agnes Baden Powell.

Walaupun dia sebenarnya dapat menjadi Panglima Tertinggi, Baden Powell memutuskan untuk berhenti dari tentara pada tahun 1910 dengan pangkat Letnan Jendral menuruti nasihat Raja Edward VII, yang mengusulkan bahwa beliau lebih baik melayani negaranya dnegan memajukan gerakan Pramuka.

Impiannya ini dikerjakannya dengan sangat tekun dan bersemangat. Ketekunan dan semangat yang luar biasa mengejar impian mulia ini membuat banyak orang tertular dan dengan senang hati bekerja sama membantu Powell mewujudkan impiannya. Mungkin akibat ketekunan yang berlebihan ini, Powell terlambat menikah.

Pada Januari 1912 Baden Powel bertemu dengan calon isterinya Olave Soames di atas kapal penumpang (Arcadia) dalam perjalanan ke New York untuk memulai Lawatan Pramuka Dunia. Olave berusia 23, Baden Powell 55, dan mereka berkongsi tanggal lahir. Mereka bertunangan pada September tahun yang sama dan menjadi sensasi pers, mungkin karena ketenaran beliau, karena perbedaan usia seperti itu lazim saat itu. Untuk menghindari gangguan pihak pers, mereka melangsungkan pernikahan secara rahasia pada 30 Oktober 1912. Beliau baru menikah dengan Olave St. Clair Soames pada usia 55 Tahun.
dikatakan bahwa Baden Powell hanya memiliki satu petualangan lain dengan wanita (petualangannya yang gagal dengan Juliette Low). dalam pernikahannya itu Pramuka Inggris menyumbang satu penny masing-masing dan mereka membelikan Baden Powell hadiah pernikahan yaitu sebuah mobil Rolls Royce.

Keberhasilannya memelopori dan membesarkan gerakan pramuka membuatnya memperoleh hadiah prestisius: Camegie Prize.

Tidak berhenti disitu, ketika pecah Perang Dunia I pada tahun 1914 Baden Powell menawarkan dirinya kepada jabatan Perang. Tiada tanggung jawab diberikan kepada beliau, sebab seperti yang dikatakan oleh Lord Kitchener: "dia bisa mendapatkan divisi umum dengan mudah tetapi dia tidak dapat mencari orang yang mampu meneruskan usaha baik Boy Scouts." Kabar angin menyatakan Baden Powell terkait dalam kegiatan spionase dan dinas rahasia berusaha untuk menggalakkan mitos tersebut.

Baden Powell was made a Baronet in 1922, and was created Baron Baden Powell, of Gilwell in the County of Essex, in 1929, Gilwell Park being the International Scout Leader training centre. He was appointed to the Order of Merit of the British honours system in 1937, and was also awarded 28 decorations from foreign states.

Baden Powell dianugerahi gelar baronet pada tahun 1922, dan bergelar baron baden Powell, dari Gilwell dalam County Essex, pada tahun 1929. taman Gilwell adalah tempat latihan Pemimpin Pramuka Internasional. Beliau di anugerahi Order or Merit dalam sistem penghormatan Inggris pada tahun 1937, dan dianugerahi 28 gelar lain dari negara-negara asing.

Dalam sajak singkat yang ia tulis, ia menjelaskan bagaimana mengucapkan namanya:

Man, Nation, Maiden
Please call it Baden.
Further,for Powell
Rhyme it with Noel.

dibawah usaha gigihnya pergerakan Pramuka dunia berkembang, Pada tahun 1922 terdapat lebih dari sejuta pramuka di 32 negara; pada tahun 1939 jumlah pramuka melebihi 3,3 juta orang.

Keluarga Baden Powel memiliki tiga anak, satu anak laki-laki dan dua anak perempuan (yang mendapat gelar-gelar kehormanatan pada 1929; anak laki-lakinya kemudian menggantikan ayahnya pada 1941.

- Peter, kemudian 2nd baron Baden Powel (1913-1962)
- Hon. Heather Baden Powell (1915-1986)
-hon. Betty baden Powell (1917-2004) yang pada 1936 menikah dengan Gervase Charles Robert Clay , lahir 1912 dan memiliki 3 anak laki-laki dan 1 perempuan)

Tidak lama selepas menikah, baden Powell berhadapan dengan masalah kesehatan, dan mengalami beberapa serangan penyakit. Ia menderita sakit kepala terus menerus, yang di anggap dokternya berasal dari gangguan psikosomatis dan dirawat dengan analisa mimpi. Sakit kepala ini berhenti setelah ia tidak lagi tidur dengan Olave dan pindah ke kamar tidur baru di balkon rumahnya. Pada tahun 1934 prostatenya dibuang, dan pada tahun 1939 dia pindah ke sebuah rumah yang dibangunnya di Kenya, negara yang pernah dilawatinya untuk istirahat.
Beliau wafat pada usia tua (83 Tahun) di Paxtuu, Kenya, di Nyeri , dekat gunung KenyaAfrika pada 8 Januari 1941.


pada 1938 royal Academy of Sweden menganugerahkan Lord boden Powell dan semua gerakan Pramuka hadiah Nobel Perdamaian untuk tahun 1939. Tapi pada 1939 royal Academy memutuskan untuk tidak menganugerahkan hadiah untuk tahun itu karena pecahnya Perang dunia II. Pergerakan Pramuka dan Pandu Puteri merayakan 22 februari sebagai hari B-P, tanggal lahir bersama Robert dan Olave Baden Powell, untuk memperingati dan meramaiakn jasa ketua Pramuka dan Ketua pandu Puteri Dunia.

MEMILIKI IMPIAN MULIA, KETEKUNAN DAN SEMANGAT MEWUJUDKAN IMPIAN ITU, MENDAYAGUNAKAN KETERAMPILAN YANG DIMILIKI, SERTA BEKERJA SAMA DENGAN BANYAK ORANG, TAMPAKNYA FAKTOR-FAKTOR ITULAH YANG MENJADI KUNCI KEBERHASILAN LORD BADEN POWELL YANG LAYAK DITIRU OLEH GENERASI MUDA.



Derita bukan musuhnya CiNta