Rabu, 03 Agustus 2011

AKU MENIKAH.....!!!!!!!!

Ketika menyaksikan kakakku menikah tahun 2005 lalu (ketika itu usia ku 18Th), aku mentargetkan diri untuk menikah di usia 25 tahun. Itu artinya, tahun 2012 aku harus menikah !
Nyatanya waktu itu semasa SMA hubunganku dengan pacar belum begitu SREG bahasa kasarnya PILIH-PILIH gitu... dan lagi banyak mendapat halangan dan tentangan dari berbagai pihak. Karena sesuatu dan lain hal, kami justru berpisah di tengah jalan. Jadi gak mungkin klo aku nikah sebelum usia yang aku targetkan itu kan... ^_^

Di tahun 2005 aku bertemu dengan sesosok pria yang masih mempunyai hubungan pertemanan dengan keluargaku. Setelah beberapa kali PDKT (dengan jarak tempuh yang cukup lama antara waktu dan hari...) akhirnya kami saling dekat, di pertengahan tahun 2006 tepatnya Tanggal 27 Mei kami sepakat JADIAN alias PACARAN. Setelah aku tau berbagai hal tentang dia..., ternyata dia adalah anak kecil yang dulunya pernah aku kenal dan parahnya lagi... dia lah yang selama ini aku cari, yang selama ini sering aku tanyakan ke pihak keluarga ku di kampung. Disaat aku tumbuh dewasa aku hanya mengenal sosok kedua orang tuanya karena ternyata selama beberapa tahun dia berada diluar kota tinggal dengan kakaknya.

Ok' kembali ke topik....

Hubunganku tidak semulus yang aku bayangkan, sempat waktu itu (beberapa bulan pertama pacaran) kedua orang tua ku menentang hubungan ini, karena alasan yang menurutku tidak masuk akal di dunia semodern ini (biasa hukum adat). Dan pastinya kami sempat pacaran sembunyi2 atau apalah istilahnya..

Kami gak nyerah gitu aja dengan keputusan orang tuaku, susah payah aku minta dukungan disana-sini terutama dukungan keluargaku di kampung, hingga akhirnya tepat di hari ulang tahunku September 2007 orang tuaku merestui hubungan kami. Perlahan mereka mulai menerimanya. Apalagi dia anak dari sahabat keluarga besar ku di kampung. Mereka lihat dari pengorbanan2 dia TEKOR di ONGKOS dan RESIKO di JALAN karena memang jarak kami terbilang jauh. Dan memang benar di tahun 2008 dia mengalami kecelakaan waktu perjalanan pulang dari rumahku, mungkin gara2 itu juga orang tuaku semakin merestui hubungan kami.

kebahagiaan belum sepenuhnya ada di kami, masalah demi masalah datang silih berganti , dari kurangnya perhatian, putus nyambung sampai minta dukungan dari keluarga besar di kampung lagi...dll...

Setelah kami sempat putus dan kembali pacaran lagi... keinginan menikahpun semakin menyeruak seiring berjalannya waktu. Hal ini kusampaikan pada pasangan agar dia mau mengerti. Meski dia sempat sulit menerima keinginan ini. Sampai2 lembaran surat pun aku kirimkan ke dia. Karena memang sebenarnya kami belum begitu siap dari segi ekonomi, tapi aku selalu meyakinkan dia kalau rejeki itu pasti ada, apalagi kalau kita masih bisa berusaha. Selain itu aku gak mau kehilangan dia untuk yang kedua kalinya.

Singkat cerita....
Keputusan telah di ambil, lebaran H+6 Tahun 2010 pihak keluarga dia datang ke rumah untuk melamar + tunangan. Dan Mei 2011 di usiaku yang masih belum genap 24Th (tidak sesuai target) dengan sistem dadakan pula kami menikah/ melakukan akad nikah di tempat dia/pihak laki2, tanpa adanya acara resepsi, oh yaaa.. dari awal memang kami sepakat untuk acara resepsi akan di adakan di tempat ku, beberapa bulan kedepan karena berbagai alasan.

Warning...!!! untuk gambar bisa di lihat di postingan berikutnya ^_^

Rasanya setelah Menikah...???

Kalau di tanya2 bagaimana rasanya setelah menikah... yang pasti menikah itu seperti sebuah sekolah(menurut versi ku). Sekolah dengan Dua orang guru dan Dua orang murid. Mereka adalah suami dan istri. Terkadang dua orang guru ini bertengkar ingin menerapkan kurikulum yang dia RASA tepat. hanya perbedaan kata. Pikir dan Rasa. Tapi perbedaan itu menjadikan segalanya kadang agak rumit dan menghancurkan hari2 kita. hubungan antara guru dan murid, tidak akan berjalan mulus selamanya. Muridnya menginginkan kari ayam, dan sang guru sibuk menasehati tentang jenis dan macam kolesterol serta bahayanya dan memaksakan segala sesuatu yang serba rebus, untuk kebaikan.

Begitu pula hubungan antar murid, sebagai mitra, sebagai sahabat. Saat HERRY POTTER sedang seru-serunya,suamiku datang dan dengan semena-mena menggantinya dengan TRANS7, TRANSTV, atau Metro TV. Yah.. kadang-kadang aku merelakannya demi SpongBob. He…
Kebiasaan-kebiasaan kecil yang selama ini terlihat “manis dan lucu”, lama-lama jadi menyebalkan. Dan melelahkan. Kebiasaan burukku meletakkan tas sepulang kantor di atas kasur selalu membuat suamiku mengeluh. Apalagi melihat ruang kamar kost kami yang kurang lebar. Kadang aku ingat untuk menyingkirkannya, tapi seringnya aku lupa dan tidak sadar bahwa tas itu sudah berada di sana dari sejak aku pulang sampai menjelang tidur. 
Belum lagi kebiasaan-kebiasaan ‘bawaan’, yang jika salah-salah bisa menjadi bencana. Emang sih gak cuma aku yang punya kebiasaan bawaan....tapi klo di jalani lucu juga, bahkan bisa menambah kedekatan kita. Kuncinya cuma 1 saling pengertian.

MENIKAH tak berarti mengubah karakter dan kebiasaan seseorang kan...

Jadi, bagaimana rasanya setalah menikah?
Hm… Rasanya tentu saja menyenangkan. Kadang kalau banyak uang, bisa makan-makan di warung makan, bahkan bisa beli baju Hoody yang lagi trend belakangan ini. Haha… Kalau lagi seret dan mefet-mefet ya… akan selalu ada yang bisa dibagi bersama dan dinikmati bersama pula.
Menyenangkan, walaupun tidak selalu demikian. :)