Kamis, 27 Desember 2012

Di Penghujung Akhir Tahun


Dear,

Ini surat cinta yang ku tulis dengan hati, goresannya penuh kerinduan, kalimatnya adalah syair penyerta rasa sayang. Sebagai ungkapan rasa terima kasih atas kebersamaan yang terjalin harmonis sejak pertama kali pean terima rasa ini.
Sebenarnya ku tak pandai merangkai kata atas nama cinta, karena rasa ini sangat sederhana ketika kupersembahkan padamu. Jadi, maafkan kelancanganku andai menggambarkanmu tak seindah nyatanya.
Pernahkah pean dengar degup jantungku, ketika kean di dekatku? Disana akan pean rasakan getaran harap dan cemas. Harapku padamu, untuk bisa menerima segala kekurangan yang ku emban. Cemasku, andai ku tak mampu mencukupi rasa cintamu.
Izinkan aku menyebut namamu di sembarang waktu, agar aku selalu memiliki kekuatan untuk berbuat lebih baik, lebih berarti, lebih bermakna. Biar namamu lebih terpatri di hati. Karena di sepanjang perjalanan hidup ini, entah berapa lagi sisa waktu yang harus kita tempuh, tak seorangpun tahu. Yang ku tahu, aku ingin melewati sisa waktu bersamamu.
Di bulan penghujung tahun ini, bukan kado yang ingin kupersembahkan. Karena kuyakin kau lebih indah dari sebuah kado. Bukan pula segudang pujian. Karena kaulah segala sanjungan. Aku hanya ingin menyampaikan sebait kata penegasan…. bagiku kasih sayang selalu ada tiap waktu semenjak aku memilihmu…

Kediri, 27 Desember 2012
(tuk suamiku : terima kasih telah menjaga cinta kita…)