Dear,
Ini surat cinta yang
ku tulis dengan hati, goresannya penuh kerinduan, kalimatnya adalah syair
penyerta rasa sayang. Sebagai ungkapan rasa terima kasih atas kebersamaan yang
terjalin harmonis sejak pertama kali pean terima rasa ini.
Sebenarnya ku tak
pandai merangkai kata atas nama cinta, karena rasa ini sangat sederhana ketika
kupersembahkan padamu. Jadi, maafkan kelancanganku andai menggambarkanmu tak
seindah nyatanya.
Pernahkah pean dengar
degup jantungku, ketika kean di dekatku? Disana akan pean rasakan getaran harap
dan cemas. Harapku padamu, untuk bisa menerima segala kekurangan yang ku emban.
Cemasku, andai ku tak mampu mencukupi rasa cintamu.
Izinkan aku menyebut
namamu di sembarang waktu, agar aku selalu memiliki kekuatan untuk berbuat
lebih baik, lebih berarti, lebih bermakna. Biar namamu lebih terpatri di hati.
Karena di sepanjang perjalanan hidup ini, entah berapa lagi sisa waktu yang
harus kita tempuh, tak seorangpun tahu. Yang ku tahu, aku ingin melewati sisa
waktu bersamamu.
Di bulan penghujung
tahun ini, bukan kado yang ingin kupersembahkan. Karena kuyakin kau lebih
indah dari sebuah kado. Bukan pula segudang pujian. Karena kaulah
segala sanjungan. Aku hanya ingin menyampaikan sebait kata penegasan…. bagiku kasih sayang selalu ada tiap waktu semenjak aku
memilihmu…
Kediri, 27 Desember 2012
(tuk suamiku : terima kasih telah menjaga cinta kita…)